Daftar Petugas Kami
Fisioterapi Muskuloskeletal
Esa Fajar Aji Yudiastara
27 Tahun
Tersedia
Fisioterapi Muskuloskeletal
Faisal Diyawitama
26 Tahun
Tersedia
Fisioterapi Muskuloskeletal
Adhina Nurachma
22 Tahun
Tersedia
Fisioterapi Muskuloskeletal
Muhammad Ismar Saputra
27 Tahun
Tersedia
Fisioterapi Muskuloskeletal

Pendidikan petugas Fisioterapis Muskuloskeletal minimal D3/D4 Fisioterapi

Deskripsi Umum

Fisioterapi Muskuloskeletal adalah bentuk rehabilitasi yang difokuskan pada penanganan gangguan dan cedera pada sistem otot, tulang, dan sendi. Di Indo Homecare, kami memahami betapa pentingnya perawatan fisioterapi yang terarah dan personal untuk mengatasi berbagai masalah muskuloskeletal. Tim terapis kami, yang berpengalaman dan terampil, tidak hanya memberikan perawatan di kenyamanan rumah Anda, tetapi juga merancang program rehabilitasi yang disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap pasien.

Fisioterapi Muskuloskeletal menggunakan berbagai teknik dan Latihan. Dengan pendekatan holistik dan penuh perhatian, kami bertujuan untuk membantu mengurangi nyeri, meningkatkan fleksibilitas, memperbaiki postur, dan mengembalikan fungsi normal pada otot, tulang, dan sendi. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengembalikan mereka ke aktivitas sehari-hari tanpa rasa nyeri atau keterbatasan fisik.

Benefit
benefits-icon

Gratis Transportasi Kunjungan

benefits-icon

Gratis Akses Rekam Medis

benefits-icon

Dibekali Alat Terapi Yang Lengkap

benefits-icon

Tersedia Program Jangka Panjang

benefits-icon

Tersedia Program Jangka Pendek

benefits-icon

Tersedia Paket Kunjungan

Benefit
  • benefits-icon

    Gratis Transportasi Kunjungan

  • benefits-icon

    Gratis Akses Rekam Medis

  • benefits-icon

    Dibekali Alat Terapi Yang Lengkap

  • benefits-icon

    Tersedia Program Jangka Panjang

  • benefits-icon

    Tersedia Program Jangka Pendek

  • benefits-icon

    Tersedia Paket Kunjungan

Kegiatan Petugas Fisioterapi Muskuloskeletal Kami
benefits-icon

Pemeriksaan & Pengukuran Penegak Diagnosis

benefits-icon

Melakukan Intervensi Fisioterapi

benefits-icon

Memberikan Edukasi Home Program Terapi

benefits-icon

Merumuskan Program Tujuan Treatment

benefits-icon

Treatment Fisioterapi Selama 60 - 75 menit

benefits-icon

Tidak Standby 24 Jam

benefits-icon

Tidak Meresepkan Obat - obatan

benefits-icon

Tindakan diluar kaidah keilmuan Fisioterapi

  • benefits-icon

    Pemeriksaan & Pengukuran Penegak Diagnosis

  • benefits-icon

    Melakukan Intervensi Fisioterapi

  • benefits-icon

    Memberikan Edukasi Home Program Terapi

  • benefits-icon

    Merumuskan Program Tujuan Treatment

  • benefits-icon

    Treatment Fisioterapi Selama 60 - 75 menit

  • benefits-icon

    Tidak Standby 24 Jam

  • benefits-icon

    Tidak Meresepkan Obat - obatan

  • benefits-icon

    Tindakan diluar kaidah keilmuan Fisioterapi

Layanan Fisioterapi Muskuloskeletal Home Service Kami

Fisioterapi Nyeri Pada Pinggang

Pendekatan fisioterapi muskuloskeletal untuk gangguan dan nyeri pada pinggang umumnya melibatkan evaluasi komprehensif untuk mengidentifikasi sumber masalah dan merancang program rehabilitasi yang sesuai. Fisioterapi akan bekerja sama dengan pasien untuk mengurangi rasa nyeri, meningkatkan fleksibilitas, dan memperbaiki kekuatan otot di sekitar area pinggang.

Sesi fisioterapi dapat mencakup berbagai teknik, seperti latihan penguatan dan peregangan khusus untuk memperkuat otot-otot inti dan memperbaiki postur. 
Penting untuk dicatat bahwa pendekatan fisioterapi ini harus disesuaikan dengan kondisi spesifik dan kebutuhan pasien. Melalui kolaborasi antara fisioterapis dan pasien, tujuan utamanya adalah memberikan perawatan yang efektif, mengurangi ketidaknyamanan, dan meningkatkan fungsi gerak sehari-hari tanpa bergantung pada obat penghilang nyeri jangka panjang.

Diagnosa yang umum pada gejala nyeri pinggang adalah :

  1. Spondilosis Lumbar
    Kerusakan atau degenerasi pada tulang belakang bagian bawah, yang dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan.
  2. Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
    Perpindahan atau penonjolan dari inti pulposus (bagian dalam cakram tulang belakang) yang dapat menekan saraf dan menyebabkan nyeri.
  3. Stenosis Tulang Belakang
    Penyempitan saluran tulang belakang yang dapat menekan saraf dan menyebabkan nyeri serta gangguan sensorik.
  4. Sindrom Piriformis
    Irritasi pada otot piriformis yang dapat menyebabkan nyeri pinggang, terutama pada satu sisi tubuh.
  5. Fraktur Tulang Belakang
    Patah tulang belakang dapat mengakibatkan nyeri hebat pada area pinggang.

Catatan :

Penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dari tenaga kesehatan profesional untuk menentukan penyebab nyeri pinggang dan merancang treatment yang sesuai. Jenis pemeriksaan yang di anjurkan adalah seperti pemeriksaan fisik, pencitraan (X-ray, MRI, CT scan).

 

Fisioterapi Nyeri Pada Bahu

Pendekatan fisioterapi muskuloskeletal untuk gangguan dan nyeri pada bahu mengedepankan evaluasi yang teliti dan terapi yang terarah. Fisioterapis akan memulai dengan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memahami asal-usul nyeri dan menentukan diagnosis yang akurat. Hal ini melibatkan pemeriksaan postur, analisis gerakan, dan penilaian kekuatan otot di sekitar bahu. Berdasarkan hasil evaluasi ini, fisioterapis kemudian merancang program perawatan yang spesifik untuk mengatasi ketidakseimbangan otot, meningkatkan fleksibilitas, dan memulihkan fungsi normal bahu.

Selanjutnya, fisioterapis akan menerapkan berbagai teknik terapi, termasuk latihan terapeutik yang dirancang khusus, peregangan, dan latihan keseimbangan untuk memperkuat otot-otot pendukung bahu. Teknik manual seperti massage dan mobilisasi sendi juga dapat digunakan untuk meredakan ketegangan dan meningkatkan fleksibilitas. Selama proses perawatan, pasien juga akan diberikan edukasi mengenai manajemen nyeri, perubahan postur, dan latihan penguatan yang dapat dilakukan secara mandiri. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan solusi komprehensif, mengurangi nyeri, dan mengembalikan fungsi optimal pada bahu pasien.

Diagnosa yang umum pada gejala nyeri pinggang adalah :

  1. Tendonitis Bahu, Peradangan atau iritasi pada tendon di bahu.
  2. Impingement Bahu, Tekanan yang diberikan pada tendon atau bursa di bahu saat menggerakkan lengan.
  3. Frozen Shoulder (Bahu Kaku), Penurunan rentang gerak dan kekakuan di bahu.
  4. Sindrom Rotator Cuff, Kerusakan atau cedera pada rotator cuff, yang terdiri dari sekelompok otot dan tendon yang mendukung pergerakan bahu.
  5. Dislokasi Bahu, Pergeseran sendi bahu dari posisinya yang normal.

 

Fisioterapi Saraf Kejepit

Pendekatan fisioterapi muskuloskeletal untuk gangguan saraf kejepit melibatkan penanganan yang berfokus pada pengurangan tekanan atau iritasi pada saraf yang terjepit. Fisioterapis akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab dan lokasi tekanan pada saraf, seringkali melalui pemeriksaan postur, analisis gerakan, dan pengujian kekuatan otot. Berdasarkan hasil evaluasi, fisioterapis merancang program rehabilitasi yang mencakup latihan peregangan dan penguatan spesifik untuk melepaskan tekanan pada saraf, serta teknik manual seperti mobilisasi sendi untuk meningkatkan fleksibilitas. Edukasi mengenai postur yang baik dan perubahan gaya hidup juga menjadi bagian integral dari pendekatan ini. Tujuan utamanya adalah mengurangi nyeri, memperbaiki fungsi saraf, dan membantu pasien memulihkan kualitas hidup yang optimal.

Diagnosa yang umum pada gangguan saraf kejepit adalah :

  1. Radikulopati
    Radikulopati terjadi ketika akar saraf yang keluar dari tulang belakang terjepit atau mengalami tekanan, menyebabkan nyeri, kebas, atau lemah pada area yang dilayani oleh saraf tersebut.
  2. Sindrom Piriformis
    Piriformis, sebuah otot yang terletak di panggul, dapat menyebabkan tekanan pada saraf ischiadicus (saraf besar di kaki) jika mengalami kontraktur atau spasme, menyebabkan nyeri dan kebas pada bagian bawah tubuh.
  3. Sindrom Carpal Tunnel
    Tekanan pada saraf median di pergelangan tangan, yang dapat menyebabkan nyeri, kebas, dan kelemahan pada tangan dan jari.
  4. Sindrom Thoracic Outlet
    Tekanan pada saraf atau pembuluh darah di leher atau bahu, dapat menyebabkan nyeri, kelemahan, atau mati rasa pada lengan.
  5. Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
    HNP terjadi ketika cakram tulang belakang menonjol atau pecah, menekan saraf di sekitarnya dan menyebabkan gejala seperti nyeri, kebas, atau lemah.


Fisioterapi Post Operasi Pasang Pen

Pendekatan fisioterapi muskuloskeletal pasca operasi pemasangan pen (implan atau prostesis) mengutamakan rehabilitasi pasien untuk memulihkan fungsi normal, meningkatkan kekuatan otot, dan memperbaiki mobilitas setelah prosedur bedah. Terapis fisik bekerja sama dengan pasien untuk merancang program rehabilitasi yang sesuai dengan jenis operasi dan kondisi spesifik. Ini mungkin melibatkan latihan penguatan dan peregangan yang bertahap, teknik manual untuk mempromosikan fleksibilitas, serta latihan keseimbangan untuk meningkatkan stabilitas. Pemantauan ketat terhadap perkembangan pasien dan penyesuaian program rehabilitasi menjadi kunci dalam memastikan pemulihan yang optimal dan kualitas hidup yang baik setelah operasi pemasangan pen.

Diagnosa yang umum pada Post Operasi Pasang Pen adalah :

  1. Total Hip Replacement (Penggantian Sendi Pinggul)
    Prosedur ini melibatkan penggantian sendi pinggul yang rusak dengan prostesis buatan dari bahan logam dan plastik khusus. Umumnya banyak di terjadi pada lansia karena faktor usia yang membuat tulang mereka menjadi kropos sehingga harus di lakukan pergantian tulang pinggul.
  2. Total Knee Replacement (Penggantian Sendi Lutut)
    Pemasangan pen ini melibatkan penggantian sendi lutut yang mengalami kerusakan parah dengan prostesis buatan. Umumnya banyak terjadi pada pasien obesitas dan telah mengalami pengapuran yang parah pada sendi lutut.
  3. Plate and Screw (Pen Fiksasi Internal)
    Pemasangan pen ini digunakan untuk memperbaiki fraktur tulang. Pen ini dapat berupa pen intrameduler yang dimasukkan ke dalam sumsum tulang atau pen eksternal yang ditempatkan di luar tubuh


Fisioterapi Muskuloskeletal Lainnya

Pendekatan fisioterapi muskuloskeletal adalah suatu metode rehabilitasi yang ditujukan untuk mengatasi masalah dan gangguan pada sistem muskuloskeletal, yang melibatkan otot, tulang, sendi, dan jaringan lunak. Fisioterapis menggunakan berbagai teknik evaluasi untuk memahami penyebab nyeri atau ketidaknyamanan, melibatkan pemeriksaan postur, analisis gerakan, dan penilaian kekuatan otot.

Diagnosa yang umum untuk masalah sistem muskuloskeletal adalah :

  1. Osteoartritis
    Penyakit degeneratif pada sendi yang umumnya terjadi akibat ausnya tulang rawan di sendi.
  2. Tendinitis
    Peradangan pada tendon yang dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan.
  3. Skoliosis
    Kelainan bentuk tulang belakang yang cenderung melengkung ke samping.
  4. Fibromyalgia
    Kondisi yang menyebabkan nyeri otot dan titik tekan tertentu di seluruh tubuh.
  5. Bursitis
    Peradangan pada bursa (kantung cairan di antara tulang, otot, dan tendon) yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan.
  6. Fraktur
    Patah tulang akibat trauma atau kecelakaan.
  7. Spondilosis
    Degenerasi tulang belakang yang dapat menyebabkan kekakuan dan nyeri.
  8. Dan masih banyak lagi lainnya yang sifatnya menganggu sistem muskuloskeletal yang melibatkan otot, tulang, dan sendi.

Frequently
Asked
Questions
Artikel Terkait